Asalcermat saat memilih ban semi slick yang sesuai dengan tipe mobil OtoFriends, demikian pula dengan pemasangan dan pemakaiannya. Baca juga: Kenali 11 Jenis Ban Mobil Berdasarkan Fungsi dan Ulirnya. Tips Aman Menggunakan Ban Semi Slick buat Harian. Berikut tips aman menggunakan ban semi slick untuk berkendara sehari-hari: 1. Pilih yang
- Advertisement - Pemakaian ban racing dengan tipe semi slick untuk harian sah-sah saja dilakukan. Apalagi ban minim kembangan tersebut umumnya menawarkan grip yang kuat, dan dari segi penampilan juga terkesan agresif meaty. Secara fitur, ban semi slick dirancang dengan kompon yang lunak serta komposisi ultra-high performance UHP. Dua poin inilah yang dihadirkan untuk meningkatkan grip, berkontribusi pada handling dan kestabilan saat melaju dalam kecepatan tinggi. Dengan semakin sedikitnya alur pada tapak ban membuat lebih banyak permukaan karet yang menempel ke jalan, sehingga membuat jenis ban ini memiliki cengkraman lebih baik saat jalur kering atau basah. Model tapak asimetris asymmetric tread pattern yang minim alur tersebut sebenarnya membuat ban semi slick lebih berisik ketika dipakai, karena tak adanya jalur pembuangan suara. Namun hal tersebut tidak sampai mengganggu ke dalam kabin, apalagi kalau mobil kalian sudah memakai knalpot racing. Biasanya ban semi slick memiliki keterbatasan ukuran. Karena dirancang untuk membuat mobil balap stabil saat berakselerasi maka profil dinding bannya biasanya lebih tipis dibanding ban standar. Biasanya berprofil 50 dengan lebar telapak 195 sampai dengan 215. Jangan kaget kalau ban semi slick terasa cepat habis, karena memang dirancang dengan ketebalan kembangan yang lebih tipis dibanding ban biasa. Tread wear indicator TWI atau indikator tingkat keausan ban semi slick cuma berkisar 160, sementara ban biasa mencapai 260. Apalagi jenis kompon lunak membuat telapak ban ini lebih cepat habis. Selain karena konstruksi ban semi slick sudah dibuat sedemikian rupa untuk tahan terhadap tekanan ekstrem mobil, terutama di tikungan, maka jangan heran jika akan membuat bantingan mobil agak keras terutama ketika melewati jalur tidak rata. Namun semua kelebihan dan kekurangan tersebut rasanya akan sebanding dengan penampilan mobil yang terlihat keren. Apalagi jika digenapi dengan tyre bomb atau tulisan pada dinding ban yang mengekspos merek, ukuran, atau bahkan sesuai selera. Di pasaran banyak terdapat ban semi slick dari beberapa produsen ban yang road legal. Misalnya Achilles 123, GT Radial Champiro SX2, Yokohama Advan Neova, Accelera 651 Sport, dan lain sebagainya. Biasanya dijual mulai dari harga Rp 700 ribuan. - Advertisement -
MediaOtomotif Kenali Perbedaan Isi Angin Ban Dengan Nitrogen Dan Biasa
Perbedaan ban semi slick dan biasa secara umum dapat terlihat dari tampilannya. Bagi para pecinta modifikasi mobil, tentu akan dengan sangat mudah mengenali mana ban mobil biasa dan mana ban mobil semi slick. Penggunaan ban mobil semi slick sendiri mulai ramai digandrungi sejak banyaknya event balap, di mana ban jenis semi slick ini memang dapat memberikan tampilan yang lebih sporty dan menarik dibandingkan jenis ban mobil biasa pada umumnya. Untuk kamu yang ingin mengganti ban mobil dengan ban semi slick, yuk pahami dulu apa sih perbedaan ban semi slick dan biasa dan juga apa saja kelebihan dan kekurangan dari ban slick tersebut. Perbedaan ban semi slick dan biasa secara umum terletak pada desain dan juga fungsi penggunaannya. Ban semi slick memiliki desain alur kembang yang lebih sedikit pada tapak bannya. Hal ini bertujuan agar ban semi slick ini memiliki daya cengkram yang lebih kuat ketika mobil melaju di jalan yang kering. Karena performa grip yang cukup baik di jalan kering maka penggunaan ban semi slick ini sebetulnya lebih untuk balap di lintasan sirkuit. Jenis ban semi slick ini sebetulnya justru kurang disarankan untuk penggunaan keseharian, terutama ketika kondisi jalan sedang basah atau hujan. Berbeda dengan ban mobil biasa, umumnya jenis ban ini memiliki alur kembang yang lebih rapat dengan pola-pola tertentu. Misalnya saja ban dengan pola kebang simetris, pola asimetris, pola alur searah, dan sebagainya. Ban biasa memang diperuntukkan bagi penggunaan keseharian karena memiliki daya cengkram yang cukup baik untuk kondisi jalan kering maupun ketika basah. Dengan begitu penggunaan ban biasa lebih disarankan untuk sehari-hari karena lebih aman dalam segala kondisi. Apa ciri dari ban semi slick? Seperti dijelaskan sebelumnya, salah satu ciri dari ban semi slick adalah memiliki desain alur kembang yang lebih sedikit pada tapak bannya. Selain itu jika ban semi slick juga memiliki dinding ban yang lebih tipis dibandingkan jenis ban lainnya. Biasanya ban mobil semi slick memiliki profil 50 dengan lebar tapak antara 195 sampai 215. Jika kamu menggunakan ban jenis semi slick ini, biasanya ban mobil akan menjadi cepat habis. Indikator tingkat keausan ban semi slick juga jauh lebih rendah dibanding ban biasa yaitu hanya sekitar 160 saja, sedangkan untuk ban biasa mencapai 260. Ciri lain dari ban mobil semi slick adalah kesan berkendara yang akan terasa lebih keras terutama ketika kamu melaju di jalan yang kurang rata. Apa kelebihan ban semi slick? Meski pada dasarnya penggunaan ban semi slick adalah untuk kepentingan balap di lintasan sirkuit, namun saat ini penggunaan ban semi slick mulai banyak diaplikasikan untuk penggunaan keseharian. Dalam beberapa hal ban semi slick memang punya berbagai kelebihan dibandingkan ban biasa. Lalu apa kelebihan ban semi slick? 1. Lebih menarik Ban semi slick memang memiliki desain tampilan yang lebih sporty jika dibandingkan dengan ban mobil biasa. Hal ini membuat banyak orang menyukai ban semi slick, karena dapat memberikan tampilan yang lebih keren pada mobil mereka. 2. Grip lebih kuat Ban semi slick secara khusus dirancang dengan kompon yang lebih lunak dari ban biasa, selain itu juga sudah memiliki komposisi ultra high performance atau UHP. Hal inilah yang membuat ban semi slick memiliki grip atau daya cengkram yang jauh lebih kuat dibandingkan ban biasa pada umumnya. 3. Alur ban yang lebih sedikit Dengan alur ban yang lebih sedikit, maka membuat lebih banyak bagian ban yang menempel pada aspal ketika mobil sedang melaju. Hal ini juga yang membuat ban semi slick memiliki daya cengkram yang lebih kuat di berbagai medan atau kondisi jalan. Kekurangan ban semi slick Meski punya berbagai kelebihan, namun tak dapat dipungkiri juga kalau ban semi slick ini juga punya beberapa kekurangan yang patut dijadikan pertimbangan. Lalu apa saja sih kekurangan dari ban semi slick ini? 1. Suara lebih bising Salah satu perbedaan ban semi slick dan biasa adalah pada desain alur ban yang lebih sedikit dan bentuknya lebih asimetris. Hal ini ternyata menimbulkan efek suara yang lebih bising pada penggunaan ban semi slick. Meski begitu bagi beberapa pengguna hal ini tidak jadi masalah besar dan masih bisa ditolerir khususnya bagi para pengguna knalpot racing. 2. Ukuran ban terbatas Seperti yang sudah dijelaskan pada poin sebelumnya, bahwa ban semi slick memang memiliki ukuran yang cukup terbatas. Biasanya ban mobil semi slick memiliki profil 50 dengan lebar tapak antara 195 sampai 215. 3. Cepat aus Ban semi slick memang didesain dengan dinding ban yang lebih tipis, maka tak heran jika salah satu kekurangan ban ini adalah cepat aus. Bahkan indikator tingkat keausan ban semi slick juga jauh lebih rendah dibanding ban biasa yaitu hanya sekitar 160 saja, sedangkan untuk ban biasa mencapai 260. Selain itu bantingan ban juga akan terasa lebih keras ketika melaju di tikungan. Tips aman berkendara dengan ban semi slick Jika kamu berencana memilih ban semi slick untuk penggunaan harian, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan agar tetap aman dalam berkendara. Berikut tips memilih ban mobil semi slick. 1. Sesuaikan ukuran ban Pada bagian dinding samping ban akan terlihat kode kombinasi huruf dan angka yang menjadi indikator ukuran ban mobil sesuai pabrikan contohnya saja P216/54R14 97V. Angka 216 menunjukkan lebar telapak ban mm, angka 54 menandakan rasio ketebalan ban, kode R14 menunjukkan diameter velg inc dan untuk angka 97 artinya adalah indeks beban maksimum. Untuk modifikasi ban mobil biasanya kamu bisa mengganti diameter velg tak lebih dari 1-2 inchi, sehingga apabila ukuran ring kamu adalah R14 maka kamu bisa menggantinya dengan R15 atau R16. 2. Hindari berkendara di saat hujan Ban semi slick memang memiliki daya grip yang kuat pada jalanan, akan tetapi akan berbeda jika kondisi jalan basah atau saat hujan. Saat sedang hujan kondisi jalanan kan basah, sehingga kontrol dari ban semi slick ini akan berkurang. Ulir ban yang sedikit membuat ban tidak dapat memecah genangan air, sehingga traksi ban ke jalanan menjadi tidak maksimal. Hal ini dapat menyebabkan kendaraan seperti melayang ketika berkendara di genangan air, sehingga dapat membahayakan pengemudi dan penumpang. 3. Cek usia ban mobil Saat membeli ban semi slick jangan lupa juga untuk mengecek waktu pembuatan yang dapat menunjukkan usia ban mobil. Waktu pembuatan ban biasanya ditandai dengan kode empat digit misalnya 0221, di mana dua angka awal 02 menandakan bahwa ban dibuat pada minggu kedua dan dua angka akhir 21 menunjukkan tahun yaitu 2021. Akan lebih baik jika memilih ban yang usia pembuatannya masih baru, sehingga kualitasnya pun masih bagus. Pentingnya memiliki asuransi mobil Asuransi mobil merupakan salah satu jenis produk asuransi yang dapat memberikan tanggung jawab ganti rugi atas kerugian atau kerusakan yang terjadi pada mobil yang dijaminkan. Lingkup tanggung jawab atau ganti rugi ini biasanya akan disesuaikan dengan perjanjian dalam polis asuransi. Dengan adanya asuransi mobil ini maka kamu akan terhindar dari resiko kerugian yang lebih besar. Misalnya saja ketika terjadi kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan pada mobil, maka perusahaan asuransi dalam hal ini sebagai pihak penanggung akan memberikan ganti rugi atas biaya perbaikannya. Selain itu asuransi mobil juga dapat memberikan manfaat lain, seperti misalnya Memberikan rasa aman ketika berkendara Melindungi mobil dari resiko kerugian yang lebih besar, misalnya saja pencurian Menjaga agar kondisi finansial kamu tetap stabil meski telah terjadi resiko kerugian Untuk itu pastikan lindungi mobil kamu dengan produk asuransi mobil yang sesuai dengan kebutuhan. Pastikan juga untuk membayar premi asuransi tepat waktu agar pertanggungannya tidak hilang. Tips dari Lifepal! Meskipun ban semi slick tidak disarankan untuk penggunaan sehari-hari, kamu tetap bisa kok menggunakan ban semi slick ini. Asalkan tidak digunakan saat musim hujan ya. Saat hujan atau basah, maka kontrol dari ban semi slick bisa berkurang dan malah membahayakan diri kamu sendiri dan pengendara lain. Jadi, gunakan ban mobil semi slick saat cuaca terang saja atau di musim kemarau. Agar pengeluaranmu tidak boncos untuk perbaikan mobil, jangan lupa untuk membeli asuransi mobil, ya. Cek kuis asuransi mobil berikut ini untuk tahu jenis asuransi yang tepat. FAQ seputar perbedaan ban semi slick dan biasa Artikel ini bersumber dari
JualBan Luar Sepeda United Oshaka 26x1.50 Model Semi Slick dengan Alur from www.bukalapak.com. Cari seleksi terbaik dari ban slick produsen dan murah serta kualitas tinggi ban slick produk untuk indonesian market di sepeda pit ban slick di alibaba.com menawarkan kualitas seperti itu. Di dalam gudang sepeda di tempat
– Banyak modifikator mobil menggunakan ban semi slick untuk pemakaian harian selain mengejar tampilan racing, kabarnya ban tersebut lebih stabil pada kecepatan tinggi, padahal sejatinya ban jenis seperti itu lebih cocok penggunaan di trek. Namun apakah benar demikian? Oleh karena itu, KabarOto menghubungi pihak GT Radial. Merupakan salah satu merek yang memiliki line-up ban semi slick pada saat ini. Baca juga GT Radial Champiro SX-R, Ban Untuk Pecinta Kecepatan Karena berorientasi dalam penggunaan di trek, maka SX2 dan SX-R sangat mumpuni dalam hal stabilitas, handling dan grip, jika dibanding ban standar mobil pada umumnya. “Pemakaian ban semi slick seperti GT Radial Champiro SX2 dan SXR untuk modifikator dipakai sehari-hari sangat aman, malah stabilitas dan handling-nya jadi lebih baik dari ban standar,” papar On Vehicle Test OVT Manager PT. Gajah Tunggal Tbk, Zulpata Zainal. Baca juga Kapan Saatnya Lakukan Wheel Alignment? Biasanya ban jenis ini, memiliki suara yang cukup berisik di dalam kabin, tetapi menurut Zulpata Zainal hal tersebut sudah lebih diminimalisir, “Soal noise suara ban kami sudah melakukan beberapa evaluasi, hasilnya cukup baik mengurangi bising dalam kabin. Apalagi SX-R ban high performance produk terbaru dari GT Radial, selain performance stability, handling, tapi masih nyaman digunakan harian," tutup Zulpata.
5 Ban slick. Jika semi slick memiliki sedikit alur kembang, pada jenis ban slick ini, sama sekali tidak memiliki alur kembang. Jenis ban ini diperuntukkan untuk mobil dengan trek kering dan sangat tidak direkomendasikan untuk jalanan basah. Biasanya, jenis ban slick ini digunakan mobil balap profesional. 6. Ban off road at (all terrain)
No credit No caption Gbr 1OTOMOTIFNET - Banyaknya event balap Tanah Air, turut berimbas pada makin banyaknya pemakaian ban model semi slick untuk aplikasi harian. Promosi pada ajang balap terbukti efektif menjaring pemilik kendaraan ikut memakai ban minim groove alias kembangan tersebut di mobil hariannya, apalagi kalau menang. Namun apa saja sih yang mesti diperhatikan kalau ingin memakai ban tersebut di jalan raya? Paling pertama tentu suara berisik kala berjalan di aspal. "Karena lebih minim groove, otomatis ban untuk race sedikit lebih berisik dari ban biasa," papar Arijanto Notorahardjo, general manager marketing PT. Gajah Tunggal Tbk yang memiliki seri Champiro SX1 untuk pemakaian di sirkuit. Efek ini diperoleh karena tapak ban yang bersentuhan langsung dengan aspal lebih banyak, dan alur yang juga berfungsi sebagai pembuangan suara gesekan ban dengan aspal juga lebih sedikit. Selain berisik, banyak yang berprinsip ban semi slick lebih cepat habis daripada ban normal. Sebagian beranggapan hal ini disebabkan kompon yang digunakan lebih empuk dari ban normal. "Namun sebenarnya lebih karena TWI tread wear indicator ban semi slick lebih tipis dari ban biasa. Makanya terlihat lebih cepat habis," ulas Arijanto lagi. Jadi, ketinggian tapak ban dengan batas TWI di alur ban lebih kecil dari ban kebanyakan Hal ini karena di balap, kekuatan ban sudah diperhitungkan untuk tetap maksimal dalam menempuh sejumlah lap tertentu. Mirip-mirip Formula 1 yang seringkali ganti ban karena tingkat aus yang lebih karena memiliki TWI lebih tipis, otomatis tapak ban tidak setebal ban normal. Misal pada ban GT Radial Champiro SX1 yang memiliki angka TWI 160 dari ban seri HPX yang berkisar di angka 260. "Jadi ban lebih cepat aus karena memang tapak ban sudah lebih tipis dari pabriknya, bukan karena perbedaan kompon," ujar Andry Lee, chief marketing officer PT. Multistrada Arah Sarana selaku pemegang merek ban Achilles. Achilles seri 123 dan GT Radial SX1 yang acapkali dipakai balap turing sekarang ini terlihat banyak dipakai untuk kendaraan harian. Untuk pengendaraan normal di jalan kering ataupun basah masih tak masalah. "Walau untuk balap, tapi seri SX1 masih street legal, artinya bisa dipakai untuk jalan harian," tutur Arijanto kali ini. Pun begitu dengan risiko melewati jalanan rusak yang sering ditemui. Karena konstruksi ban sudah dibuat sedemikian rupa untuk tahan terhadap tekanan ekstrem mobil, terutama di tikungan. Kekuatan ban tersebut di jalan rusak tentu juga tak masalah. "Kalau terasa keras memang karena profil ban yang lebih tipis," ujar pria humoris berkacamata ini. Misal, sama hal pemakaian ban profil 70 yang pasti lebih empuk dari profil 50. Tapi ingat, grip berlimpah dan semua kelebihan ban tadi bukan tak memiliki kekurangan. "Hati-hati kalau melewati jalan yang tergenang air. Biar bagaimanapun risiko aquaplaning jadi lebih besar," wanti Andry lagi. Tipikal alur pada ban lebih diperuntukkan mengurangi suara gesekan ban, bukan untuk jalur pembuangan Rio / Rio
SoalMatematika Kelas 4 Garis Sejajar Dan Berpotongan 23 July 2022. Download Lagu Karin Bagaikan Langit Di Sore Hari 23 July 2022; Undangan Tahlil Word Doc 23 July 2022; Rpp Agama Kristen Sd Kurikulum 2013 Revisi 2017
- Compound merupakan bahan karet yang melapisi ban. Umumnya terdapat tiga jenis compound, soft, medium, dan hard. Apa beda ketiganya? Pertama, soft compound memiliki bahan karet yang lebih lembut dibandingkan medium atau hard compound. Hal ini akan berpengaruh pada daya cengkram ban yang sangat baik terhadap jalanan. Namun, jenis compound ini akan memiliki masa pakai yang lebih cepat dibandingkan dua jenis compound lainnya. "Compound Soft itu material bannya lebih lembut, jadi daya cengkramnya ke jalan lebih baik. Tapi, masa pakainya cenderung lebih cepat," kata Andreas Aldrin, owner Rumah Ban Motor di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan kepada 20/12. BACA JUGA Stop Bergaya Dengan Suspensi Motor Di Balik, Ini Konsekuensinya Kedua, compound medium, jenis ini biasanya banyak digunakan untuk jenis motor harian. “Compound medium itu biasanya yang dipakai untuk motor harian. Karena gripnya cukup untuk digunakan dengan kondisi harian dan masa pakainya juga cukup lama," kata Aldrin. Ketiga, jenis compound hard yang memiliki masa pakai paling lama karena ban tidak cepat aus. Tapi sayangnya, compound hard memiliki kelemahan dalam menjaga suhu panas ban yang membantu menjaga cengkraman ban terhadap jalan. Jika terjadi penurunan suhu yang drastis seperti kondisi jalan kering kemudian berubah basah, maka ban akan mudah kehilangan daya cengkramnya. "Kalau yang hard itu memang lebih tahan lama masa pakainya, tapi ketika terjadi penurunan suhu pada ban, daya cengkramnya akan berkurang drastis," pungkas Aldrin. Nah, jadi sudah tahu bedanya kan, bro !
. 263 174 311 374 432 8 185 179
perbedaan ban semi slick dan biasa